Pencak Silat Cimande

Pencak Silat Cimande, Asal-usul dan sejarah silat Cimande

Pencak Silat Cimande – Indonesia yang dulunya terdiri dari beberapa kerajaan mewarisi pencak silat sebagai ilmu bela diri. Aliran silat cimande di termasuk salah satunya, Di Bogor Desa Cimande, yang terkenal dengan pencak silatnya, mampu menarik perhatian masyarakat umum. Tentu saja, pencak silat Cimande ini merupakan seni budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu Cimande. Jurus yang melegenda yang melahirkan pendekar tangguh.

Pencak Silat Cimande masih memprioritaskan tradisi dan merupakan pencak silat tertua di Jawa Barat. Ada unsur elemen yang membedakan pencak silat dari desa Cimande dan pencak silat lainnya. Anak-anak di desa Cimande dilahirkan untuk wajib mengikuti dan belajar Pencak Silat di Cimande. Dan tidak mudah jika anak-anak ini ingin belajar pencak silat di Cimande mereka harus menceritakan terlebih dahulu dan meminta izin kepada orang tua mereka.

Sebelum belajar ilmu pencak silat Cimande, umumnya ada beberapa langkah yang harus diikuti. Yang pertama adalah mengucapkan sumpah janji Cimande, orang-orang cimande menyebut ini Talek Cimande. Setelah melakukan Talek, kemudian diikuti oleh Peuruh, ini adalah tradisi pembersihan (mensucikan) mata. Dan yang terkahir tradisi Peceran atau tradisi ketahanan agar kuat ketika dipukul

Silat cimande masih eksis sekarang, sayang keindahan dan dahsyatnya jurus-jurus tak selaras dengan jejak sejarahnya yang kurang jelas atau buram, Ada banyak versi sejarah yang beredar.

Akan tetapi dari banyak versi para tokoh silat cimande dan pendekar Cimande sepakat Abah Khaer yang menemukannya. Dialah tokoh penting dibalik kehebatan cimande. Abah Khaer diperkirakan hidup pada abad 17. Pendekar tangguh nusantara banyak yang beraliran cimande dan ada yang berguru langsung dari Abah Khaer.

Pahlawan betawi Si Pitung juga diyakini merupakan pendekar beraliran cimande. Mbah Datuk dan Mbah Jago tokoh bela diri asal Sumatera juga belajar dari Abah Khaer. Karena peran Datuk dan Jago lah yang membuat aliran cimande begitu cepat populer di Nusantara kala itu.

Kisah Abah Khaer tidak mempunyai riwayat sejarah yang bisa dinukilkan dalam bentuk tulisan. Mayoritas berasal dari budaya tutur, untuk nama Abah Khaer saja memiliki banyak versi, Ada yang bilang Kaher, Kahir, dan Kaer.

Riwayat Abah Khaer dalam memperkenalkan cimande memiliki beberapa penjelasan dan cerita berbeda. Ada yang bilang Abah Khaer merupakan ahli bela diri dari kampung Badui. Dia dipercaya sebagai keturunan Abah Bugis. Nama Bugis tidak ada hubungannya dengan salah satu suku di Sulawesi Selatan. Abah Bugis adalah guru ilmu khusus perang yang juga menguasai kanuragan. Dia hanya melatih prajurit terpilih di kerajaan Padjajaran.

Versi yang lain dan yang paling mendekati karena ada bukti tertulis, yakni Abah Khaer adalah murid dari Abah Buyut. Hanya saja untuk versi ceritanya masih ada banyak pertanyaan yang belum bisa dituntaskan. Seperti bagaimana mulanya jurus cimande itu tercipta. Dan sejauh mana peran Abah Khaer di dalam aliran cimande. Lagi-lagi Abah Khaer tetaplah menjadi seseorang sosok yang misterius.

Cimande lebih dari sekadar silat saja, ada nilai luhur budi pekerti yang terangkum. Dan hal itu pula yang membuat para pendekar yang mewarisi ilmu ini memiliki tingkat ketenangan dalam mengambil keputusan dan bersikap. Ajaran Islam juga identik dengan cimande. Di antaranya harus mengakui keberadaan Allah SWT. Silat cimande masih lestari hingga sekarang bahkan aliran ini telah banyak dipelajari di luar negeri.

Rasa penasaran terhadap olahraga pencak silat mungkin akan kian menggeliat. Sukses menembus pasar film internasional menjadi buktinya. Ini bisa menjadi jalan, satu demi satu aliran silat asli nusantara bakal dilestarikan.